Selasa, 12 Januari 2016

JENIS JENIS PASAR

A.   JENIS – JENIS PASAR
Pengertian pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara
permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu,
sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah
yang diperdagangkan.
Jenis – jenis pasar pasar :
1)      Pasar Persaingan Sempurna
pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya/ tidak terbatas ,ada pun pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri :
·         Jumlah penjual dan pembeli yang banyak
·         Produk yang di perdagangkan sama atau bisa di bilang homogen.
·         Pemerintah tidak ikut campur tangan dalam proses pembentukan harga.

2)      Pasar Persaingan Tidak Sempurna
adalah pasar yang tidak terorganisasi secara sempurna, atau bentuk pasar di mana salah satu ciri dari pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi.
Pasar persaingan tidak sempurna terdiri dari :
a)      Pasar Monopoli
adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau konsumen.
Ciri – cirina :
·         hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran
·         tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip          
·         produsen memiliki kekuatan menentukan harga
·         tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa keunggulan perusahaan
Sebab terjadinya pasar monopoli :
·         penguasaan bahan mentah,
·         penguasaan teknik produksi tertentu,
·         pemberian hak istimewa dari pemerintah (misalnya hak paten),
·         adanya lisensi (pemberian izin kepada perusahaan tertentu yang ditunjuk),
·          adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah,
·         memiliki modal yang besar (karena penggabungan perusahaan),
·         memiliki prestasi dan keahlian yang tidak dimiliki orang lain,
kelebihan pasar monopoli :
·         Industri-industri yang berkembang banyak yang bersifat monopoli.
·         Mendorong untuk adanya inovasi baru agar tetap terjaga monopolinya.
·         Tidak akan mungkin timbul perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan monopoli akan semakin besar.
Kelemahan pasar monopoli :
·         Tidak efisiensinya biaya produksi, karena perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara penuh penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan.
·         Konsumen merasa berat karena harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh perusahaan monopoli.
·         Timbul ketidakadilan karena keuntungan banyak dinikmati oleh produsen.
b)      Pasar Monopolistis
adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual produk yang sejenis.
Ciri – cirinya :
·         Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
·         Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.
·         Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
·         Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.
·         Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.
Kelebihan pasar monopolistis :
·         Konsumen memiliki banyak pilihan barang.
·         Produsen dapat menentukan harga sendiri-sendiri dalam satu pasar karena tidak ada persaingan.
·         Masing-masing monopolistik mempunyai keuntungan sendiri-sendiri karena memiliki pasar (konsumen) sendirisendiri.
Kekeurangan pasar monopolistis :
·         Tidak efisiennya produksi karena produsen tidak berproduksi dengan biaya rata-rata (AC) yang minimum.
·         Terlalu banyak perusahaan kecil.
·         Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari biaya produksi untuk menghasilkan produk tersebut.
c)      Pasar Oligopoli
adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.
Ciri – cirinya :
·         Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
·         Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak
·         Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk
masuk ke dalam pasar.
Kelebihan pasar oligopoly
·         Industri-industri oligopoly bisa mengadakan inovasi dan penerapan teknologi baru yang paling pesat
·         Terdorong untuk berlomba penemuan proses produksi baru dan penurunan ongkos produksi
·         Lebih mampu menyediakan dana untuk pengembangan dan penelitian.
Kekurangan pasar oligopoly
·         Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati produsen.
·         Tidak efisiensi produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata yang minimum.
·         Kemungkinan adanya eksploitasi konsumen maupun buruh.
·         Terdapat kenaikan harga (inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro.

B.   PENGERTIAN DAN KONSEP PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.

Perputaran Roda Perekonomian
pertumbuhan ekonomi suatu negara biasanya dihitung berdasarkan pertumbuhan ril dari GDP negara tersebut, yakni seberapa besar GDP negara bertambah secara ril dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ini dihitung dengan cara membagi nilai dari output suatu sektor ekonomi pada tahun dengan nilai output sektor tersebut dan dikali 100% kemudian dikurangi 100.Bila GDP mengalami pertubuhan yg tinggi berarti pendapatan masyrakat mengalami pertumbuhan yg tinggi.GDP Indonesia menurut lapangan usaha berdasarkan harga yg berlaku dan harga konstan.
a)      Pengeluaran Agregat (Aggregate spending)
Pengeluaran Agregat ini sama dengan permintaan aggregat karna konsekuensi dari permintaan adalah adanya pengeluaran oleh rumah tangga,investor,pemerintah dan eksportir untuk membeli barang dan jasa. Pengeluaran Aggregate itu dapat di golongkan menjadi 4 komponen :
·         pengeluaran konsumsi rumah tangga
·         pengeluaran investasi oleh pengusaha (bisnis)
·         pengeluaran pemerintah
·         pemerintah luar negeri

b)      Pengeluaran Konsumsi
Merupakan bagian terbesar dari permintaan aggregat yaitu berupa permintaan dari konsumen terhadap barang dan jasa yg dibutuhkan.Kontribusi konsumsi terhadap pembentukan GDP di indonesia diperkirakan 65% dari total GDP.Kosumsi dapat di bagi menjadi 3 yaitu barang tahan lama,barang tidak tahan lama,dan  jasa.
c)      Pengeluaran Investasi

 investasi adlh tambahan terhadap akumulasi modal ditambah dengan perubahan persedian.Tetapi transaksi saham tidak termasuk dalam penambahan stok modal.Investasi adalah aktifitas yg bisa meningkatkan kemampuan ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa di masa  mendatang.

d)     Pengeluaran Pemerintah
 
 pengeluaran pemerintah yg diperlukan agar roda permerintahan dapat berjalan dengan baik.Pengeluaran pemerintah ini tercantum dalam anggaran belanja dan pendapatan nasional ( APBN ).Barang dan jasa yg dibeli oleh pemerintah tidak dihitung ke nilai tambahnya (value added) seperti halnya pada barang konsumsi karna barang dan jasa yg diproduksi oleh pemerintah pada umumya adalah gratis.Pengeluaran pemerintah seperti uang pensiun tidak dihitung dalam GDP karena tidak termasuk ke dalam pembelian barang atau jasa.

METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Dalam menghitung pendapatan nasional, diperlukan metode atau cara. Metode tersebut disesuaikan dengan objek yang akan dihitung. Metode perhitungan pendapatan nasional dibagi menjadi tiga metode, yaitu sebagai berikut :

1.      Metode Produksi
Menurut metode produksi (production approach), produk nasional atau Produk Domestik Bruto diperoleh dengan menjumlahkan nilai pasar dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor di dalam perekonomian dalam periode tertentu.
Rumusnya :
Y = ( P1 X Q1 ) + (P2 X Q2) +... (Pn X Qn)
Keterangan :
Y = pendapatan nasional
P1 = harga barang ke 1
Q1 = jenis barang ke1
Pn = harga  barang ke n
Qn = jenis barang ke n
2.      Metode Pengeluaran
Menurut metode pengeluaran, pendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh pengeluaran yang dilakukan seluruh rumah tangga ekonomi (RTP, RTK, RTG, dan Rumah Tangga Luar Negeri) di dalam suatu negara selama periode tertentu, biasanya satu tahun.Pendapatan nasional menurut metode pengeluaran dapat dihitung dengan cara menjumlahkan pengeluaran yang dilakukan seluruh rumah tangga ekonomi.
Komponen pembentuk pendapatan nasional tersebut menurut pendekatan pengeluaran dapat dicerminkan dalam rumus sebagai berikut :
Y = C + I + G + (X – M)
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
C = Pengeluaran konsumsi Rumah Tangga Konsumen (RTK)
I = Pengeluaran Investasi Rumah Tangga Produsen (RTP)
G = Pengeluaran pemerintah dari Rumah Tangga Pemerintah (RTG)
X = Ekspor
M = Impor
3.      Metode Pendapatan
Menurut metode pendapatan, pendapatan nasional adalah hasil penjumlahan seluruh penerimaan yang diterima para pemilik faktor produksi di dalam suatu negara selama periode tertentu (biasanya satu tahun). Pendapatan nasional menurut metode penerimaan merupakan penjumlahan dari sewa, upah, bunga modal, dan laba yang diterima masyarakat pemilik faktor produksi selama satu tahun yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y = r + w + i + p
Keterangan :

Y = pendapatan Nasional
r = pendapatan dari upah,gaji,dan lainya
w = pendapatan bersih dari sewa
i = pendapatan dari  bunga
p = pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan

C.   MASALAH DAN KETERBATASAN PERHITUNGAN PDB
Perhitungan PDB dan Analisa Kemakmuran
Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu negara, dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk (disebut PDB per kapita). Menurut PBB, sebuah negara dikatakan miskin bila PDB per kapitanya lebih kecil daripada US$ 450,00. Berdasarkan standar ini, maka sebagian besar negara-negara di dunia adalah negara miskin. Suatu negara dikatakan makmur/kaya bila PDB perkapita lebih besar daripada US$ 800.

Kelemahan dari pendekatan di atas adalah tidak memperhatikan aspek distribusi pendapatan. Akibatnya angka PDB per kapita kurang memberikan gambaran rinci tentang kondisi kemakmuran suatu negara. Misalnya, walaupun Amerika Serikat yang PDB perkapitanya US$ 29.080 (tahun 1997), namun negara itu masih terus bergelut dengan masalah kemiskinan dan pengangguran, terutama di kalangan warga kulit hitam ataupun pendatang (kulit berwarna). Bahkan secara absolut tampaknya jumlah penduduk miskin di Amerika serikat akan bertambah.
Faktor utama pemicu gejala di atas adalah masalah distribusi pendapatan.Walaupun distribusi pendapatan di USA relatif baik, tetapi belum sempurna untuk membuat seluruh penduduknya menjadi makmur. Bahkan untuk faktor produksi non tenaga kerja, terutama uang dan modal, distribusi penguasaannya sangat buruk. Pada tahun 1996, sekitar 46% aset finansial  dikuasai hanya oleh sekitar 1% penduduk.

Perhitungan PDB dan Masalah Kesejahteraan Sosial
Umumnya ukuran tingkat kesejahteraan yang dipakai adalah tingkat pendidikan, kesehatan dan gizi, kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik. Ada hubungan yang positif antara tingkat PDB per kapita dengan tingkat kesejahteraan sosial. Makin tinggi PDB per kapita, tingkat kesejahteraan sosial makin membaik. Hubungan ini dapat dijelaskan dengan menggunakan logika sederhana. Jika PDB per kapita mkin tinggi, maka daya beli masyarakat, kesempatan kerja serta masa depan perekonomian makin membaik. Sehingga gizi, kesehatan, pendidikan, kebebabasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan, kondisinya makin meningkat. Tapi dengan catatan, peningkatan PDB per kapita disertai perbaikan distribusi pendapatan.

Masalah mendasar dalam perhitungan PDB adalah tidak diperhatikannya dimensi nonmaterial. Sebab PDB hanya menghitung output yang dianggap memenuhi kebutuhan fisik/ materi yang dapat diukur dengan nilai uang. Sedangkan output yang tidak terukur dengan uang, misalnya ketenangan batin yang diperoleh dengan menyandarkan hidup pada norma-norma agama/spiritual tidak dihitung. Sebab, dalam kenyataannya kebahagiaan tidak hanya ditentukan oleh tingkat kemakmuran, tetapi juga ketenangan batin.

Jadi kita tidak bisa serta merta mengatakan bahwa kesejahteraan sosial di negara-negara kaya(Amerika Serikat dan Jepang) adalah jauh lebih baik dibanding di negara-negara miskin (misal Bhutan dan Nepal). Karena, tingkat kejahatan dan tingkat bunuh diri di negara-negara kaya tersebut lebih tinggi di banding negara-negara miskin.

PDB Per Kapita dan Masalah Produktivitas
Untuk memperoleh perbandingan produktivitas antar negara, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
·         Jumlah dan komposisi penduduk : Bila jumlah penduduk makin besar, komposisi-nya sebagian besar adalah penduduk usia kerja (15-64 tahun) dan berpendidikan tinggi (> SLA), maka tingkat output dan produktivitasnya dapat makin baik.
·         Jumlah dan struktur kesempatan kerja :
Jumlah kesempatan kerja yang makin besar memperbanyak penduduk usia kerja yang dapat terlibat dalam proses produksi. Tetapi komposisi kerja pun mempengaruhi tingkat produktivitas. Sekalipun kesempatan kerja sangat besar, tetapi semuanya adalah kesempatan kerja sektor pertanian, produktivitas pekerja juga tidak tinggi. Sebab sektor pertanian umumnya memiliki nilai tambah yang rendah. Jika kesempatan kerja yang dominan berasal dari sektor kegiatan ekonomi modern (industri dan jasa), maka output per pekerja akan relatif tinggi, karena nilai tambah kedua sektor tersebut amat tinggi.
·         Faktor-faktor nonekonomi :
Yang tercakup dalam faktor-faktor nonekonomi antara lain etika kerja, tata nilai, faktor kebudayaan dan sejarah perkembangan. Jepang pantas menjadi negara yang produktif sebab selain jumlah penduduk yang banyak, berpendidikan tinggi dan umumnya bekerja di sektor modern, mereka juga memiliki etika kerja yang baik, menjujung tinggi kejujuran dan penghargaan tergadap senior. Dan Jepang juga merupakan negara yang selama kurang lebih 3.000 tahun terus menerus membangun dirinya menjadi bangsa modern, walaupun pembangunan ekonomi modernnya baru dimulai dua abad yang lalu.

Penghitungan PDB dan Kegiatan-kegiatan Ekonomi Tak Tercatat (Underground Economi)
Angka statistik PDB Indonesia yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik hanya mencatat kegiatan-kegiatan ekonomi formal. Karena itu, statistik PDB belum mencerminkan seluruh aktivitas perekonomian suatu negara. Misalnya, upah pembantu rumah tangga di Indonesia tidak tercatat. Begitu juga dengan kegiatan petani buah yang langsung menjual produknya ke pasar.
Di negara-negara berkembang, keterbatasan kemampuan pencatatan lebih disebabkan oleh kelemahan administratif dan struktur kegiatan ekonomi masih didominasi oleh kegiatan pertanian dan informal. Tetapi di negara-negara maju, kebanyakan kegiatan ekonomi yang tak tercatat disebabkan oleh karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan ilegal atau melawan hukum. Padahal, nilai transaksinya sangat besar. Misalnya, kegiatan penjualan obat bius dan obat-obat terlarang lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar